Prihatin Dengan Kondisi Peninggalan Bersejarah, Budayawan Dirikan Yayasan Sengkelad Jagad Lawu

Para Pengurus Yayasan Sengkelad Jagad Lawu (SJL) foto bersama usai pembentukan Pengurus di Matesih, 23/07. Foto : Vlc

KABUPATEN KARANGANYAR, Harnasnews.com –  Di tengah derasnya arus modernisasi dan berkembangnya teknologi yang semakin pesat, sering kali kita melupakan akar yang menghidupi jati diri kita sebagai bangsa.

Punden-punden yang dahulu menjadi titik sakral pemujaan roh leluhur, Sendang yang menyimpan sejarah panjang ritual penyucian jiwa, Candi-Candi kecil yang sunyi menahan jejak-jejak peradaban agung, hingga makam-makam keramat para sesepuh yang menjadi tonggak nilai spiritual masyarakat, semua itu kini perlahan tertutup debu, terlupakan, dan bahkan nyaris lenyap dari kesadaran generasi.

Dari kegelisahan dan keresahan mendalam itulah, Prasetyo bersama rekan-rekan Dari berbawai wilayah Solo Raya mendirikan Yayasan Sengkelad Jagad Lawu. Prasetyo menjelaskan,  Yayasan ini bukan sekadar organisasi sosial, tetapi adalah ikhtiar suci untuk menyambung kembali tali sejarah, menghidupkan kembali ruh peradaban, dan menanamkan kembali akar kearifan lokal dalam kehidupan generasi masa kini dan masa depan.

“Kami percaya bahwa situs-situs budaya bukanlah sekadar tumpukan batu tua atau tempat keramat tanpa makna. Di dalamnya terkandung nilai-nilai luhur, ilmu pengetahuan kuno, filsafat kehidupan, dan jejak spiritualitas yang telah menempa karakter bangsa selama ratusan bahkan ribuan tahun. Situs-situs itu adalah saksi bisu dari perjalanan manusia Nusantara dalam membangun harmoni antara alam, manusia, dan Tuhan” ungkap Prasetyo kepada Harnasnews.com, Jumat, 13/07.

” Sayangnya, situs-situs ini kini tak lagi menjadi acuan pendidikan, tak masuk dalam kurikulum, dan tak dijadikan sumber nilai dalam membentuk karakter bangsa. Generasi muda lebih akrab dengan budaya luar, namun buta terhadap warisan leluhur sendiri. Ini adalah keprihatinan yang tidak bisa dibiarkan terus terjadi ” paparnya.

Lebih lanjut Prasetyo mengatakan, Yayasan Sengkelat Jagad Lawu lahir sebagai bentuk perlawanan terhadap amnesia budaya. Kami hadir untuk menjaga, merawat, dan menghidupkan kembali situs-situs bersejarah tersebut melalui pendekatan edukatif, spiritual, dan ilmiah. Kami ingin agar setiap punden yang terlupakan menjadi pusat belajar kehidupan, setiap sendang yang terbengkalai menjadi ruang kontemplasi, dan setiap candi kecil menjadi sumber inspirasi.

Leave A Reply

Your email address will not be published.