PSSI Diingatkan Lagi untuk tidak Mengadu ke FIFA

Gatot pun berharap agar kekhawatiran tersebut tak berujung kenyataan. “Karena selama ini kita mendengar PSSI ingin kooperatif dengan satgas. Kita juga mendengar kalau Komite Adhoc Integrity itu akan MoU (bekerja sama) dengan satgas untuk mengusut tuntas match fixing,” kata Gatot menambahkan, dikutip dari Republika.

Ia pun percaya satgas tak terganggu dengan adanya komite baru buatan federasi tersebut. Buktinya, kata dia, satgas tetap bekerja menyidik beberapa kasus yang saat ini ditangani. “Hari ini (kemarin) saya diperiksa oleh satgas selama empat jam,” kata Gatot.

Gatot memang memenuhi panggilan satgas untuk dimintai keterangan sebagai saksi terkait dugaan pidana dalam laga PSS Sleman saat bertanding melawan Madura FC. Pemanggilan Gatot untuk pemberian keterangan tersebut merupakan kali kedua sejak Desember 2018. Ia ditanyai sekitar 40 pertanyaan. Kebanyakan pertanyaan terkait alur birokrasi antara Kemenpora dan PSSI.

Pendamping hukum di Kemenpora, Yusuf Suparman, menerangkan, Gatot diperiksa sebagai saksi. “Tetapi, bukan saksi fakta. Beliau (Gatot) diperiksa sebagai saksi yang memberikan keterangan tentang hubungan birokrasi dan administrasi antara Kemenpora, KONI, dan PSSI terkait penyelenggaraan kompetisi sepak bola di Indonesia,” kata dia.

Selain mendatangkan Gatot, kata Yusuf, dalam pemeriksaan tersebut, satgas juga memanggil dua saksi lainnya. Mereka adalah satu pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan satu pengurus dari PSSI.

Kesaksian dari Gatot kali ini menjadi pemberian keterangan yang kali kedua. Pada 26 Desember 2018, Gatot juga memenuhi panggilan untuk memberikan kesaksian bersama Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). (Red)

Leave A Reply

Your email address will not be published.