Tak Merasa Diwawancari, Sejumlah Ketua RT Gelar Konfrensi Pers

NASIONAL

Bangka,Harnasnews.com  –  Sejumlah ketua RT Lingkungan Parit Pekir, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi Babel menggelar konfrensi Pers, Sabtu ( 29/2/2020) Siang bertempat di rumah Ketua RT 08.

Konfrensi pers dilakukan untuk klarifikasi terkait pemberitaan, Salah satu media online memberitakan keberatan beberapa Ketua RT, Terhadap Panitia Kompensasi Kapal Isap Produksi ( KIP ).

Dalam berita itu memuat pernyataan Ketua RT bahwa, data nelayan penerima dana kompensasi yang diserahkan RT, tidak dimasukkan oleh panitia. Panitia tidak transparan soal jumlah dana dibagikan.

Azis Ketua RT 08 mengatakan pemberitaan dirilis media online dimaksud, tidak benar karena mereka tidak pernah diwawancarai.

“Kenapa kami para ketua RT ini menggelar konfrensi pers? karena kami tidak pernah diwawancarai. Apa yang dimuat dalam berita itu tidak benar,” ungkapnya.

Lanjut Azis data nelayan sebagai penerima dana kompensasi yang mereka serahkan pada panitia tidak pernah ditolak.

“Data nelayan penerima dana konpensasi kami diajukan tidak pernah ditolak panitia, bahkan data susulan pun diterima panitia,” terangnya.

Bahkan ketua RT 08 itu membuat pernyataan balik, dengan berita tanpa wawancara menjadi keresahan mereka.

“Soal pernyataan dimedia itu kami resah dengan panitia, malah sebaliknya berita itu sendiri membuat kami resah, karena pernyataan kami dimuat tanpa wawancara,” kata Azis

Sementara itu, sekretaris panitia kompensasi Alimudin juga membatah kalau tidak transfararan dalam informasi dana kompensasi.

“Soal berita memuat bahwa panitia konpensasi tidak transfaran terkait dana konpensasi itu tidak benar. Dana 1.5 milyar tidak semuanya kami bagikan nelayan, karena dari total itu ada insentif panitia,” jelasnya.

Alimudin menyebutkan, saat data nelayan penerima konpensasi sudah panitia salurkan dananya, muncul lagi data susulan.

“Selain insentif panitia, kita juga harus punya dana septi. Waktu kita bagikan data penerima 4850 nelayan akan tetapi muncul lagi data susulan hingga total 5050. nah kalau tidak ada dana septi bagaimana? data susulan dari ketua RT pun masih kita terima,” paparnya.

Disinggung soal ada pihak yang mengaku pengawas dana CSR KIP, Alimudin balik bertanya eksistensinya.

“Kalau ada pihak mengaku sebagai pengawas dana CSR KIP, patut kita pertanyakan eksistensinya? Dulu dana konpensasi ini hilang 1.3 miliar. kemana pihak pengawas itu,” tukasnya. ( Ardam )

Leave A Reply

Your email address will not be published.