Bertemu Menlu Jepang , Menteri Susi Kembali Upayakan Pembebasan Tarif Bea Masuk Produk Perikanan Indonesia

Tak hanya itu, dalam rangka mempercepat peningkatan ekspor produk perikanan Indonesia ke pasar internasional, Menteri Susi juga menawarkan kerja sama pembangunan enam Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) kepada Jepang, khususnya di tiga lokasi, yaitu SKPT Sabang, Morotai, dan Natuna.

Menteri Susi mengatakan, pemerintah Indonesia sedang melakukan penelitian dan evaluasi dampak dari kebijakan pengembangan SKPT, baik yang berada di wilayah barat dan timur Indonesia terhadap hasil tangkapan ikan Tuna. “Hasilnya positif. Tangkapan tuna jauh meningkat. Untuk itu, kami mengundang investor Jepang untuk berinvestasi di lokasi SKPT di Indonesia,” tuturnya.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Taro mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk berfokus dalam asistensi pengembangan lokasi SKPT dimaksud.

Menteri Taro juga menyampaikan masukan agar Indonesia memaksimalkan promosi perikanan lokal di masing-masing SKPT yang dibangun. “SKPT dibangun bukan hanya sebagai pelabuhan kapal-kapal penangkap ikan. Jauh lebih penting justru menjadikannya sebagai sarana promosi produk perikanan yang berasal dari wilayah tersebut, sekaligus meningkatkan perekonomian daerah,” paparnya.

Sehubungan dengan penyelenggaraan Our Ocean Conference (OOC) yang akan digelar di Bali pada 29-30 Oktober 2018 mendatang, Menteri Susi mengundang kehadiran Menteri Taro yang mendapat sambutan baik. “Saya akan usahakan untuk hadir,” kata Menteri Kano.

Menteri Taro mengaku senang dengan kunjungan Menteri Susi bersama rombongan, dan berharap kerja sama Indonesia – Jepang utamanya di bidang perikanan dapat terus ditingkatkan.(Red/Ed)

Leave A Reply

Your email address will not be published.