JAKARTA, Harnasnews – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat sampai saat ini terdapat 318 peserta yang mendaftar program konversi sepeda motor konvensional dari berbahan bakar fosil menjadi sepeda motor listrik.

“Sampai sekarang baru ada 318 peserta yang mendaftar,” kata Direktur Jenderal (Dirjen) Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI dipantau secara daring, Selasa terkait dengan pelaksanaan kinerja Ditjen EBTKE untuk tahun 2023.

Pemerintah resmi meluncurkan bantuan subsidi konversi motor listrik pada April 2023 lalu. Dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 3 Tahun 2023, disebutkan target penerima bantuan pemerintah pada 2023 ialah sebanyak 50.000 unit dan tahun depan 150.000 unit dengan besaran bantuan yang diberikan Rp7.000.000 per unit untuk motor konversi.

Menteri ESDM Arifin Tasrif sebelumnya mengatakan diperlukan promosi besar-besaran agar masyarakat tahu manfaat pelaksanaan konversi sepeda motor listrik tersebut.

Kementerian ESDM menyatakan program konversi akan memberikan dampak positif pada peningkatan konsumsi listrik sebesar 15 gigawatt hour (GWh), penurunan emisi sebesar 30.000 ton dan pengurangan impor BBM sebesar 20.000 kiloliter (KL) yang secara langsung menghemat devisa negara sebesar 10 juta dolar AS.

Dalam RDP tersebut, Dadan juga menyampaikan beberapa pelaksanaan kinerja Ditjen EBTKE tahun 2023 lainnya, di antaranya soal target penurunan emisi gas rumah kaca (GRK).

“Sampai saat kami masih on track untuk menuju penurunan emisi 31,9 persen di tahun 2030, dibandingkan dengan business as usual. Jadi, tahun ini targetnya adalah terjadi penurunan 116 juta ton emisi CO2,” ucap Dadan.