Wali Kota Surabaya Targetkan P3DN 2023 Lebih Dari Rp3,8 Triliun

Cak Eri mengaku, anggaran di tahun 2023 difokuskan pada pemberdayaan UMKM, serta untuk mengentaskan kemiskinan dan pengangguran di Kota Surabaya.

“Insya Allah komitmen Pemkot Surabaya di tahun 2023 harus jauh lebih besar dari tahun sebelumnya. Sebetulnya TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) ini ada yang dikerjakan lewat e-katalog oleh masyarakat tetapi bisa melalui lelang berdasarkan TKDN. Di situlah fokus kami, semakin banyak anggaran yang tercapai, tertuju, dan diterima masyarakat maka secara otomatis bisa mengurangi kemiskinan dan pengangguran,” katanya.

Untuk itu, kata dia, Pemkot Surabaya telah melakukan pendataan pada kelompok usia produktif di lingkungan masyarakat. Sebanyak 75 ribu warga masuk dalam kategori keluarga miskin yang akan diberdayakan melalui program padat karya milik Pemkot Surabaya. Namun, 15 ribu warga diantaranya menolak tawaran tersebut.

“Orang yang masuk dalam keluarga miskin kami berikan pekerjaan yang disinergikan dengan padat Karya, karena hubungannya dengan penyerapan anggaran APBD Kota Surabaya. Tetapi sekitar 15 ribu warga tidak mau dibantu akan kita lakukan pendekatan lagi, kalau tidak mau ya sudah. Jika tidak mau, tidak kita berikan bantuan apapun, kecuali lansia, atau memiliki balita dan dia tidak bekerja, tetapi kalau usia produktif harus bekerja,” ucapnya, dilansir dari antara.

Lebih lanjut, warga yang menolak tawaran tersebut telah membuat surat pernyataan. Nantinya, Cak Eri akan menyampaikan kepada Kementerian Sosial (Kemensos) RI, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI, serta Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Sebab, menurutnya, melalui program Padat Karya tersebut diharapkan warga Surabaya dapat hidup sejahtera.

“Kami berikan pekerjaan tetapi mereka tidak mau, berarti tidak mau mengubah hidupnya. Pendapatnya tidak jelas, kurang dari Rp1 juta, setelah itu kami berikan pekerjaan agar pendapatannya di atas Rp3 juta ya tidak mau. Sehingga tidak mungkin kita merubah orang seperti ini karena mereka tidak ingin bekerja, tetapi hanya ingin mendapatkan bantuan maka kita tidak bisa memberikan seperti itu,” ujarnya. (qq)

Leave A Reply

Your email address will not be published.