Pertanyakan Sejumlah Proyek Yang Diduga Bermasalah, KRPA Datangi Kantor Satker Jalan Nasional dan PPK 2.3

Nasional

SUMBAWA,Harnasnews.com – Ketua Koalisi Rakyat Pembaruan Agraria (KRPA), Kabupaten Sumbawa Irwansyah mendatangi kantor PPK 2.3. dijalan garuda nomor 247 kilo meter 7.

“Kedatangan kami dikantor ini adalah untuk mempertanyakan sejumlah persoalan terkait pembangunan jalan samota tahun annggaran 2021,”ungkapnya (2/3).

Lanjutnya, kedatangannya ke kantor PPK 2.3 Satuan Pelaksana Jalan Nasional II Balai Pelaksana Jalan Nasional IX Mataram untuk mempertanyakan komitmen mereka terkait pembangunan infrastruktur jalan yang berkualitas di wilayah yang menjadi kewenangan mereka.

“Pembangunan jalan Samota tahun anggaran 2020 yang di kerjakan oleh PT Sinar Tunas Karya Utama yang masih dalam proses pemeliharaan kini sudah rusak,”geramnya.

Tambahnya, oleh karena itu kedatangan kita hari ini menagih komitmen PPK dan Satker untuk lebih meningkatkan kinerja jajarannya pada proses pembangunan jalan Samota tahun 2021 dengan anggaran 35,2 Milyar yang di kerjakan oleh PT Aditya Sinar Pratama dan paket prevasi Jalan Samota dengan angggaran 11,3 Milyar yang di kerjakan oleh PT Sanur Jaya Utama (SJU red),”tutupnya.

Hal senada juga dikatakan Sulbakriadi ketua Forum Masyarakat Peduli Desa Penyaring (FMPDP) mengatakan bahwa pihak balai jalan nasional di Kabupaten Sumbawa tidak objektif dalam melakukan pengawasan. Karena dapat kita lihat pembangunan jembatan labuhan sawo yang dikerjakan oleh PT Mitra Aiyangga Nusantara menelan anggaran dari APBN Rp 31,2 miliar lebih saat ini sayap jembatan sudah retak.

“Artinya bahwa pengawasan yang dilakukan oleh balai jalan ini hanya isapan jempol belaka. Karena baru setahun saja sayab jembatan labuhan sawo sudah retak,”timpalnya.

Lanjut Ado sapaan akrab Sulbakriadi oleh karena itu dia minta kepada seluruh aparat hukum (polisi dan jaksa) untuk turun mengecek jembatan labuhan sawo tersebut.

“Pak polisi dan Jaksa kami minta turun dan usut pelaksana dan PPK jembatan labuhan sawo. Dan kami menduga bahwa pengerjaan jembatan tersebut hanya asal – asalan,”tutupnya.

Sementara Itu pihak Satker yang enggan disebutkan namanya bahwa satker sedang berda di tempat.

“Mohon maaf pak. Satker tidak ada. Coba bapak jalan – jalan ke mataram,”singkatnya.

Wartawan media ini juga mendatangi kantor PPK 2.3 namun sayangnya PPK juga tidak sedang berada di tempat

“Pak kojin tidak ada pak,”singkat asn yang ada dikantor tersebut.(Hermansyah)

Leave A Reply

Your email address will not be published.